Seri: #jboyfriend (buku ke-9)
Penulis: Christian Simamora
Penerbit: Twigora
Cetakan: Pertama, Juli 2016
Tebal: 476 halaman
Sinopsis:
KETIKA TUHAN TAK MERENCANAKANLAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK BERJODOH,PARA ORANGTUA AKAN TURUN TANGANUNTUK MENYATUKAN MEREKA.
Di usianya yang keempat belas tahun, Maisie Varma dijodohkan dengan Josh Mallick oleh kedua ayah mereka. Meskipun sama-sama tak suka dengan keputusan sepihak itu, Mai dan Josh memilih untuk belajar beradaptasi dengan satu sama lain ketimbang membangun nyali untuk menentangnya.
Tapi kemudian, di malam pergantian tahun, Oma Josh yang baru mendengar tentang perjodohan itu langsung protes keras. Bukan itu saja, beliau memaksa para ayah untuk membatalkan pertunangan malam itu juga. Semuanya pun kembali seperti semula—kecuali bagi Mai. Dia sungguh-sungguh tak menyangka, status tunangan Josh selama beberapa hari membuatnya jatuh cinta untuk kali pertama.
Novel #jboyfriend kali ini merupakan kronologis cinta putri satu-satunya keluarga Varma. Tentang gelenyar yang membungkus perasaan Mai dalam bahagia, juga tentang hal-hal manis yang membuat pipinya sering merona merah.
Novel ini juga akan bercerita banyak tentang anak bungsu keluarga Mallick. Si mantan tunangan yang bertanggung jawab membuat Mai jatuh hati sekali lagi, juga yang mengingatkannya bahwa perasaan itu tak lebih dari sekadar typo. Kesalahan hati yang harus Mai koreksi.
Selamat jatuh cinta,
CHRISTIAN SIMAMORA
Perjodohan barangkali sesuatu yang mulai jarang ditemui di lingkungan masyarakat modern. Namun itu tak berlaku bagi kedua ayah Josh dan Mai. Dikarenakan hubungan para ayah yang kental layaknya saudara kandung, ditambah harapan besar untuk menggabungkan bisnis keluarga, Ronan dan Jagapati memutuskan untuk saling menjodohkan anak-anak mereka. Josh yang kala itu masih berusia 13 tahun dan Mai 14 tahun awalnya merasa berat dengan perjodohan tersebut, namun perlahan-lahan mulai melunak setelah saling mengenal satu sama lain. Hal tak terduga justru datang dari Oma Josh. Beliau menentang keras rencana perjodohan itu dan memaksa para ayah untuk membatalkannya. Bagi Oma, perjodohan di usia teramat belia justru membatasi masa depan dan pilihan-pilihan hidup Josh dan Mai. Sayangnya, yang tak diketahui Oma, ialah bahwa niat baiknya justru telah membuat beberapa pihak patah hati.