Penulis: D. Wijaya
Penerbit: Ice Cube, KPG
Cetakan: I, Juni 2015
Tebal: 248 hlm.
ISBN: 9789799108845
Sinopsis:
“Kau tidak takut jatuh?” tanya Mia.
Danny menggeleng.
“Aku takut jatuh,” aku Mia dengan polos. “Kalau kau takut apa?”
Danny tidak langsung menjawab. Ia juga tidak menolakkan kaki ke tanah lagi untuk menambah kecepatan ayunan. Senyuman di wajahnya perlahan-lahan memudar. “Aku takut tidak bisa melihat selamanya.”
Menurut Danny Jameson, hidupnya tidak pernah mudah. Ia punya orangtua yang protektif, mesin tik Braille yang tidak dimiliki teman-temannya, dan semacam magnet yang menarik John Schueller untuk terus mengganggunya. Namun, yang paling buruk adalah ia punya sepasang mata biru yang tidak bisa melihat. Ketika Danny berpikir Mia Berry akan menjadi satu-satunya teman yang ia punya, Will Anderson datang dan mengubah hidupnya. Will memperlihatkan kepadanya dunia yang ingin ia lihat. Will juga membuat Danny mempertanyakan sesuatu tentang dirinya. Tapi, sebelum Danny sempat menemukan jawabannya, Will menghilang.
Danny Jameson memiliki sepasang mata biru yang indah. Sayang, mata indah itu tak dapat ia gunakan. Korneanya telah rusak sejak lahir. Kondisi itu membuat hidupnya tak pernah mudah. Ia kerap menjadi objek bully-an beberapa anak brengsek di sekolah, salah satunya si John Schueller. Beruntung ia memiliki Mia, tetangga yang sudah seperti saudari kandung, yang selalu melindunginya. Bukan berarti Danny tidak mandiri. Ia mampu kok melakukan banyak aktivitas seorang diri, namun segalanya terasa lebih mudah bila Mia ada di sampingnya.