Seri: Anne of Green Gables #1
Penulis: Lucy M. Montgomery
Penerjemah: Maria M. Lubis
Penerbit: Qanita
Cetakan: III, Maret 2009
Tebal: 516 hlm
ISBN13: 9789793269863
Sinopsis Goodreads:
Peringatan: Jangan pernah memanggil Anne dengan sebutan WORTEL!
Anne, gadis yatim piatu berusia 11 tahun, datang ke Desa Avonlea karena sebuah kekeliruan. Dua bersaudara Marilla dan Matthew Cuthbert ingin mengadopsi anak untuk membantu membantu mengurus rumah mereka yang dikenal sebagai Green Gables. Mereka meminta sebuah panti asuhan untuk mengirim seorang anak laki-laki. Namun, yang datang ternyata gadis kecil berambut merah, Anne.
Mulanya kehadiran Anne tak disukai banyak orang. Apalagi ada desas-desus tentang asal-usulnya yang tak jelas. Namun, sikapnya yang ceria, tutur katanya yang blak-blakan, perilakunya yang polos dan kadang konyol meluluhkan hati Marilla dan Matthew. Anne juga segera jatuh cinta pada Desa Avonlea dan Green Gables
Anne adalah gadis yang penuh imajinasi, tiada hari yang dilewatinya tanpa pengalaman seru. Menjelajahi tempat-tempat yang ia beri nama-nama unik: Kanopi Kekasih, Danau Air Riak Berkilau, Permadani Violet, Hutan Berhantu, dan Ratu Salju. Berpetualang dengan sahabat-sahabatnya, Diana, Jane dan Ruby. Berseteru dengan Pye bersaudara dan Gilbert, musuh bebuyutannya. Kisah Anne yang seru, lucu, juga haru ini akan membawa anda memasuki dunia yang diwarnai imajinasi dan tekad untuk berbahagia di tengah kesulitan apapun.
Marilla dan Matthew Cuthbert adalah kakak-beradik yang hidup melajang dan tinggal bersama di Green Gables, sebuah rumah pertanian di Desa Avonlea, Kanada. Di usia yang sudah tidak muda lagi, mereka berdua memutuskan untuk mengadopsi anak laki-laki dari panti asuhan yang diharapkan dapat membantu keseharian mereka di Green Gables, terutama membantu Matthew mengolah lahan pertanian. Namun karena suatu kesalahpahaman, mereka malah mendapatkan Anne Shirley, gadis perempuan sebelas tahun berambut merah yang cerewet minta ampun. Marilla tadinya ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dan hendak mengembalikan Anne ke panti asuhan. Tapi Matthew, yang sejak awal menjemput Anne di stasiun kereta dan mendengar Anne mengoceh terus tanpa henti tentang segala hal sepanjang perjalanan pulang menuju Green Gables, merasa kasihan pada Anne dan dalam hatinya telah tumbuh rasa sayang terhadap gadis kecil tersebut, bersikeras agar Anne tidak dikembalikan ke panti asuhan. Jadilah Anne tetap tinggal di Green Gables.