Seri: The Chronicles of Narnia
Penulis: C.S. Lewis
Penerjemah: Indah S. Pratidina
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005
Tebal: 275 hlm.
ISBN: 9792214577
Sinopsis Goodreads:
Tentukan pilihan, wahai petualang asing.Bunyikan bel, dan hadapi bahaya genting.Atau teruslah penasaran, hingga lenyap kewarasan.Akan apa yang bakal terjadi bila saja kaulakukan.Dua anak, Digory dan Polly, telah diperdaya Sihir dan paman Digory yang nyentrik. Pamam Andrew. Dia memaksa mereka membuat pilihan yang hasilnya adalah petualangan yang jauh lebih luar biasa daripada mimpi. Mereka menemukan dunia-dunia lain di dalam mata air ajaib, bertemu ratu agung yang juga penyihir kejam, dan tanah kebelian yang baru saja dibangkitkan. Pintu menuju tanah Narnia terbuka untuk pertama kalinya...
Disebabkan oleh rasa penasaran dan ingin bertualang, Digory dan Polly memutuskan untuk menyusup ke salah satu rumah yang sudah lama tak berpenghuni, melalui lorong di loteng rumah Polly. Karena kesalahan perhitungan, mereka justru berakhir di loteng rumah paman dan bibi Digory, tepatnya, di ruang kerja Paman Andrew yang sangat rahasia. Paman Andrew yang nyentrik memang bukanlah orang yang ramah, dan kedua anak itu menemukan fakta bahwa ternyata Paman Andrew sedang mempelajari sihir. Lelaki tua itu telah menciptakan cincin yang jika disentuh, akan mengirim orang yang menyentuhnya ke dunia lain (sebagai catatan, Paman Digory sendiri tak tahu seperti apa dunia lain tersebut). Paman Andrew sebelumnya sudah berhasil mengirim seekor marmut ke dunia lain. Kini, ia memaksa Digory dan Polly ke dunia asing tersebut. Awalnya kedua anak itu menolak, namun Paman Andrew berhasil membuat Polly menghilang ke dunia lain. Merasa tak punya pilihan, Digory kemudian menyusul temannya, sambil berharap semoga ia berhasil membawa pulang Polly kembali ke Inggris.
Paman Andrew ternyata keliru, sebab dunia lain yang dimaksud ternyata bukan hanya satu, melainkan lebih dari itu. Salah satu dunia yang dimasuki Digory dan Polly ternyata berbahaya. Kedua anak manusia itu kemudian mengalami petualangan yang sebenarnya, sebuah petualangan yang amat mendebarkan. Mereka bertemu ratu yang amat jahat, yang mempunyai kekuatan sihir mengerikan. Dan dalam rangkaian petualangan inilah, Digory dan Polly kemudian menemukan dunia baru yang kelak kita kenal dengan nama: Narnia.
REVIEW:
Jika diurutkan berdasarkan krolonogis, maka buku ‘Keponakan Penyihir’ adalah buku pertama dari keseluruhan seri The Chronicles Of Narnia. Dan jika kamu adalah salah satu dari sekian pembaca lebih dulu membaca buku (atau menonton versi film) ‘Sang Singa, Sang Penyihir, dan Lemari’, maka kamu mungkin akan bertanya-tanya, siapa sebenarnya Aslan? Atau, bagaimana sih, awal mula terbentuknya Narnia? Atau, siapa sebenarnya Penyihir Putih yang membuat seluruh Narnia membeku dalam musim dingin yang amat panjang? Nah, dalam buku ini, kalian akan menemukan jawabannya. Malah, sebuah lampu tiang di Narnia yang terus-menerus menyala tanpa listrik pun ada sejarahnya lho.
Cerita dalam buku ini bisa dibilang agak datar. Namun, saya harus mengakui bahwa imajinasi C.S. Lewis mampu membuat saya larut dalam kisah Keponakan Penyihir ini. Salah satu bagian yang menarik dalam buku ini adalah proses penciptaan Narnia. Yah, tidak sama persis dengan proses penciptaan dalam kitab Kejadian (Genesis) dalam Alkitab sih, tapi beberapa prosesnya mengacu pada kitab tersebut, misalnya: yang pertama kali diciptakan adalah Terang.
Adegan lain yang mempunyai kemiripan dengan kitab Kejadian, adalah adegan di mana ketika Digory (atas petunjuk Aslan) pergi mengambil buah yang bisa menyembuhkan penyakit ibunya. Buah tersebut harus diambil di sebuah taman (yang mirip Taman Eden), dan sang ratu jahat berusaha menggoda Digory untuk memakan buah tersebut tanpa harus diserahkan kepada Aslan terlebih dahulu. Adegan ini, menurut saya, mengacu pada peristiwa di mana Hawa berusaha menggoda Adam untuk memakan buah dari Pohon Pengetahuan Tentang yang Baik dan yang Jahat (dalam Islam disebut Pohon Khuldi).
Terlepas dari beberapa kemiripan dengan kitab Kejadian yang saya sebutkan di atas, buku ini adalah buku cerita fantasi yang sangat cocok dibaca oleh anak-anak, karena cara bertutur dalam buku ini sederhana dan mudah diikuti. Salah satu pesan yang bisa saya ambil dari cerita ini adalah: sihir, bagaimanapun bentuknya, tetap saja merupakan sesuatu yang jahat, tidak sepantasnya manusia mempelajarinya, apalagi mempraktekkannya. Haha. Ini ironis, mengingat saya adalah menggemar berat serial Harry Potter di mana banyak sekali prakter sihir di dalamnya (meski begitu, buku Harry Potter tidak benar-benar mengajari sihir kok, semua juga tahu itu. Fokus utama cerita Harry Potter, tentu saja adalah tentang Cinta, Keberanian, dan Persahabatan). Oh ya, Keponakan Penyihir juga mengajarkan tentang betapa pentingnya memegang sebuah janji. Nice advice buat anak-anak (juga orang dewasa yang gemar obral janji, hehe).
Sebelum mengakhiri review ini, saya ingin membagi tips buat kalian yang mungkin belum membaca satu pun kisah Narnia dan berencana membacanya: bacalah sesuai urutan terbit pertama kali di Inggris. Banyak yang bilang, memang baik membaca sesuai kronologis (PT. Gramedia Pustaka Utama menerbitkan buku ini sesuai kronoligis), namun akan terasa lebih epic jika membaca sesuai urutan terbit pertama kali. Ingat film Star Wars yang tidak sesuai urutan kronologis? Kurang lebih seperti itulah. Uhm, setelah ini saya akan membaca sesuai urutan terbit pertama kali deh.
Sesuai kronologis:
The Chronicles of Narnia #1 : Keponakan Penyihir
The Chronicles of Narnia #2 : Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari
The Chronicles of Narnia #3 : Pangeran Caspian
The Chronicles of Narnia #4 : Kuda dan Anak Manusia
The Chronicles of Narnia #5 : Petualangan Dawn Treader
The Chronicles of Narnia #6 : Kursi Perak - CS Lewis
The Chronicles of Narnia #7 : Pertempuran Terakhir
Sesuai urutan terbit pertama kali di Inggris (recommended):
The Chronicles of Narnia #2 : Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari
The Chronicles of Narnia #3 : Pangeran Caspian
The Chronicles of Narnia #5 : Petualangan Dawn Treader
The Chronicles of Narnia #6 : Kursi Perak - CS Lewis
The Chronicles of Narnia #4 : Kuda dan Anak Manusia
The Chronicles of Narnia #1 : Keponakan Penyihir
The Chronicles of Narnia #7 : Pertempuran Terakhir
***
ada pdf nya?
BalasHapusAne nggak punya pdf-nya broh.
Hapussaya ada pdfnya
BalasHapusBagi anjirrt
BalasHapus