Penulis: Jostein Gaarder & Klaus Hagerup
Penerjemah: Ridwana Saleh
Penerbit: Mizan, 2006
Tebal: 295 hlm.
ISBN: 9789794334157
Rating: 4/5
Sinopsis:
Dua saudara sepupu, Berit dan Nils, tinggal di kota yang berbeda. Untuk berhubungan, kedua remaja ini membuat sebuah buku-surat yang mereka tulisi dan saling kirimkan di antara mereka. Anehnya, ada seorang wanita misterius, Bibbi Bokken, yang mengincar buku-surat itu. Bersama komplotannya, tampaknya Bibbi menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit dan Nils. Rencana itu berhubungan dengan sebuah perpustakaan ajaib dan konspirasi dalam dunia perbukuan. Berit dan Nils tidak gentar, bahkan bertekad mengungkap misteri ini dan menemukan Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken.
Melalui cerita yang bernuansa detektif ini, Jostein Gaarder, pengarang Sophies World, dan Klaus Hagerup, mengajak kita berpetualang dalam dunia buku dan perpustakaan. Tanpa sadar, Anda akan diperkenalkan dengan Klasifikasi Desimal Dewey, Winnie the Pooh, Anne Frank, teori sastra, teori fiksi, teori menulis, sejarah buku dan perpustakaan, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, buku ini adalah pengantar kepada dunia buku yang dapat dinikmati pembaca kanak-kanak, remaja, maupun dewasa.
Namun, pada saat itu aku pun tahu bahwa setiap kali membuka sebuah buku, aku akan bisa memandang sepetak langit. Dan jika membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku sendiri menjadi lebih besar dan luas. (hlm 238)
Alkisah, hiduplah dua saudara sepupu, Nils (cowok) dan Berit (cewek), yang tinggal di dua kota berbeda: Fjaerland dan Oslo. Seusai menikmati liburan musim panas bersama, mereka memutuskan untuk tetap berhubungan dengan cara saling berkirim surat. Cara yang mereka pilih cukup unik, karena alih-alih mengirim surat dengan kertas biasa, mereka memilih menulis dalam sebuah buku yang mereka kirimkan bolak-balik Oslo dan Fjaerland. Awalnya Nils mengira isi surat mereka akan membosankan, karena liburan musim panas sudah usai. Ternyata ia keliru. Semua berawal saat Nils mengungkit-ungkit tentang wanita misterius yang mengintip puisi yang sedang mereka tulis di buku tamu sewaktu berlibur bersama di Pondok Flatbre.
Suatu ketika Berit memungut sepucuk surat yang terjatuh dari tas si wanita misterius. Dari surat itu terungkap bahwa wanita itu bernama Bibbi Bokken, seorang bibliografer. Surat itu juga menyebut-nyebut soal buku yang akan terbit tahun depan, padahal buku tersebut belum ditulis, bahkan belum diketahui siapa penulisnya. Judul buku itu adalah "perpustakaan ajaib". Hal ini mengundang rasa ingin tahu kedua saudara sepupu tersebut. Maka, mereka pun mulai melakukan penyelidikan (kalau tidak mau dibilang ‘bermain detektif-detektifan') untuk mencari tahu siapa sebenarnya Bibbi Bokken.
Semakin lama penyelidikan mereka semakin menarik. Apakah benar Bibbi Bokken seorang penyelundup buku? Di mana letak perpustakaan ajaib Bibbi Bokken? Belum lagi menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, muncul sesosok pria yang mereka juluki “Smiley” yang tampaknya sedang memata-matai mereka. Mereka curiga lelaki itu adalah kaki tangan Bibbi Bokken. Keadaan menjadi semakin serius, karena Bibbi Bokken dan Mr. Smiley rupanya mengincar buku-surat milik Nils dan Berit.
Buku ini terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama, yang menurut saya cukup unik, yaitu berisi surat-menyurat antara Nils dan Berit. Melalui surat-surat inilah kita mengetahui petualangan dan penyelidikan yang dilakukan oleh masing-masing anak ini. Saat keadaan menjadi lebih serius, Nils dan Berit akhirnya memutuskan untuk bertemu dan bersma-sama mencoba memecahkan misteri tentang Bibbi Bokken dan perpustakaan ajaibnya—itulah akhir dari bagian pertama. Pada bagian kedua, setelah pertemuan Nilss dan Berit, kita akan membaca buku ini seperti novel konvensional pada umumnya.
Sangat seru membaca buku ini. Rasaya seperti membaca kisah-kisah detektif cilik. Tapi lebih dari itu, buku ini kaya akan informasi tentang dunia perbukuan. Banyak istilah-istilah perbukuan yang muncul dalam buku ini, mulai dari istilah yang umum seperti bibliografer dan bibliophile, sampai istilah yang belum pernah saya dengar sebelumnya, misalnya incabulla dan Klasifikasi Desimal Dewey. Tak hanya itu, dalam buku yang tidak terlalu tebal ini, kita akan menemukan banyak contoh karya sastra seperti puisi, cerpen, drama, hingga teori menulis. Dalam surat-surat Nils-Berit kita juga akan sering menemukan nama-nama penulis tenar serta judul-judul buku terkenal yang membuat saya ingin membacanya. Singkatnya, buku ini ingin mengajak kita untuk lebih mencintai dunia perbukuan! Tak berlebihan jika mengatakan buku ini adalah bacaan wajib para pencinta buku sejati. :)
Tapi entah mengapa bagian awal buku ini terasa agak sedikit membosankan bagi saya. Untungnya semakin ke belakang ceritanya semakin seru. Bagian paling menarik dari buku ini tentu saja adalah endingnya, saat semua pertanyaan terjawab sudah: tentang Bibbi Bokken, perpustakaan ajaib, tentang Mr. “Smiley” serta segudang pertanyaan lain yang sempat membuat penasaran.
Pada tahun 2011 penerbit Mizan mencetak versi Gold Edition buku ini dengan cover baru yang lebih menarik, sangat cocok untuk dijadikan koleksi.
wah saya sedang mencari buku ini :)
BalasHapussaya jarang melihat buku ini di toko-toko buku. tapi di toko buku online pasti ada. :)
Hapusini link ke web mizan (harga bukunya cukup murah):
http://www.mizan.com/buku_full/perpustakaan-ajaib-bibbi-bokken.html
Saya baru saja menyelesaikan buku ini. Menarik. Buku2 Jostein Gaarder yang lain juga cukup enak jadi bacaan santai seperti Gadis Jeruk dan Misteri Soliter. Kalau Dunia Sophie rada sedikit butuh waktu lama buat baca krn tebal. Well, ulasan yang menarik :)
BalasHapusTrims sudah meninggalkan komen. Saya punya Dunia Sophie, tapi belum disentuh sama sekali. Tebel banget. :|
Hapusthanks gan review nya, aku memang liat di gramedia buku ini. para pecinta buku wajib kayaknya beli
BalasHapus